Stigma dan Diskriminasi terkait HIV di Fasilitas Kesehatan di Indonesia

Stigma dan Diskriminasi terkait HIV di Fasilitas Kesehatan di Indonesia

Tim Peneliti
Principal Investigator
Prof. dr. Pande Putu Januraga, M.Kes., Dr.PH
Co-Investigator 
Ngakan Putu Anom Harjana, S.KM., MA.
dr. Komang Ayu Kartika Sari, S.Ked., MPH
Apt. Brigitta Dhyah Kunthi Wardhani, MPH
Betty Oktaviana, S.Keb., Bd., M.K.M.
Ni Kadek Sudastri, S.KM
Kadek Darmawan, S.KM
Anak Agung Bagus Adijaya, S.E

Waktu Penelitian

Studi ini dilaksanakan mulai dari bulan Oktober 2023 hingga Januari 2024

Lokasi Penelitian

Studi dilakukan di 12 Kabupaten/Kota di 6 Provinsi antara lain Medan, Deli Serdang, Cirebon, Bandung, Banyumas, Semarang, Surabaya, Jember, Makassar, Jeneponto, Jakarta Barat, dan Jakarta Pusat. Kabupaten/kota di atas diambil sebagai lokasi penelitian ini dengan pertimbangan terkait implementasi Bantuan Teknis Pendampingan Kabupaten/Kota yang telah dilaksanakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia dan Yayasan Kasih Suwitno (YKS), yang diharapkan dapat memberikan layanan perawatan, dukungan, dan pengobatan yang komprehensif terkait dengan program HIV untuk populasi kunci dan non-populasi kunci

Ringkasan

Stigma dan diskriminasi masih menjadi salah satu hambatan utama dalam upaya pencegahan dan pengendalian HIV di Indonesia Tujuan dari studi ini adalah untuk mendapatkan informasi tentang keadaan terkini stigma dan diskriminasi terkait HIV di fasilitas kesehatan, dengan fokus khusus untuk mengidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya stigma dan diskriminasi di fasilitas kesehatan. Selain itu, studi ini bertujuan untuk mengkaji bagaimana stigma termanifestasi dan diaktualisasikan dalam konteks layanan kesehatan, serta mengidentifikasi sikap yang ditunjukkan oleh petugas di fasilitas kesehatan terhadap individu yang hidup dengan HIV. Informasi yang diperoleh dari penelitian ini dapat digunakan untuk membantu proses perencanaan dan pengambilan keputusan untuk program HIV yang lebih baik, terutama yang berfokus pada mitigasi stigma dan diskriminasi yang terkait dengan penyakit tersebut. Untuk mencapai pemahaman yang komprehensif dan lengkap, studi ini menggunakan pendekatan mixed-method, menggabungkan pengumpulan data kuantitatif melalui survei dan pengumpulan data kualitatif melalui diskusi kelompok terarah dan wawancara mendalam yang menargetkan petugas penyedia layanan kesehatan di Indonesia. Kerangka teori yang digunakan dalam studi ini adalah Teori Stigma dan Diskriminasi Kesehatan. Perspektif teoritis ini menekankan faktor-faktor sosial dan struktural yang mempertahankan stigma dan diskriminasi serta dampaknya pada kondisi kesehatan individu.

Rekan Kerja

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan UNAIDS

Sumber Pendanaan

Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dan UNAIDS

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *